Entah mengapa aku sungguh enggan untuk mengingat-ingat hari ini, memikirkan kembali semua yang terjadi hari ini. Aku sungguh benc!
Benci setengah mati sampai mati ketika gumpalan ingatan binal busuk itu terus-menerus memaksa merangsek menggeliat masuk, menelanjangi potongan-potongan baja tak beraturan (yang telah susah payah aku tempa sedemikian rupa untuk merajah otak dan jiwa bodohku). Kemudian mencumbu liar otak dan jiwaku. Mencumbu cerebellumnya cerebrum, mencumbu otak dan hatinya jiwaku. Sungguh menjijikkan lagi saat mereka semua, semua-muanya, dengan bangga menghunus pedang kejalangan mereka, dan berbalik menyerang. Menyerang, merobek, membakar, dan meludahi AKU. AKU, si Empunya mereka. Bah! Ingatan binal itu...
Benci setengah mati sampai mati ketika gumpalan ingatan binal busuk itu terus-menerus memaksa merangsek menggeliat masuk, menelanjangi potongan-potongan baja tak beraturan (yang telah susah payah aku tempa sedemikian rupa untuk merajah otak dan jiwa bodohku). Kemudian mencumbu liar otak dan jiwaku. Mencumbu cerebellumnya cerebrum, mencumbu otak dan hatinya jiwaku. Sungguh menjijikkan lagi saat mereka semua, semua-muanya, dengan bangga menghunus pedang kejalangan mereka, dan berbalik menyerang. Menyerang, merobek, membakar, dan meludahi AKU. AKU, si Empunya mereka. Bah! Ingatan binal itu...
Binal, selamat!
be pantient ya mbak nya .. keep spirit !
ReplyDeletebe patient , *salahnulis
ReplyDelete