Apa Kabar Anda Yang Di Malaysia?

, , No Comments
Apa kabar anda yang di Malaysia? 

Instruksi pertama yang harus kalian lakukan setelah membaca kalimat diatas adalah tetap menjaga pikiran agar tetap tenang terkendali tanpa sedikitpun tercemari oleh unsur binal, kemudian minum setengah galon air tajin agar peredaran darah tetap lancar, lalu taburi wajah dengan wijen secukupnya.
Ulangi instruksi diatas sebanyak mungkin agar badan tetap sehat kuat walafiat mrambat kawat sampai anda selesai membaca tanda baca terakhir pada postingan kali ini.

Apa kabar anda yang di Malaysia? Disini, di Indonesia selama 6 bulan ini, saya terus menunggu sepucuk surat elektronik dari anda.

Jangan punya pikiran jorok ya, aku masih belum punya pacar kok. Mungkin terbesit di pikiran kalian, lantas siapakah "anda yang di Malaysia" tersebut? *Kalau nggak terbesit ya udah mending kalian ke Thailand aja sana kulak kates*

Masih pengen tau banget siapa yang aku rindukan di Malaysia? Ini dia!
from left to right, up and down : Mas Handhi, Dimas, Ilham, Mbak Dila, Aku, Dia yang di Malaysia, dan Mbak Tifa

yup! His name is Andrew Calvert :). Untuk selayang pandang aja ya, Andrew Calvert ini adalah mahasiswa Harvard asal California yang mengikuti pertukaran pelajar ke Indonesia selama 2 bulan pada pertengahan tahun 2011 lalu. Nah, karena sepupuku yang berjaket hitam dalam foto diatas menjadi host family untuk Andrew Calvert kebetulan rumahnya hanya dipisahkan oleh 4 rumah dari rumahku, maka jadilah aku setiap hari nongkrong kayak kingkong ngidam brondong di rumah sepupuku tiap malem. 

Berkaca dari pengalaman-pengalamanku setelahnya dengan menjadi guide untuk beberapa orang luar negeri, aku haqqul yakin bahwa mas Andrew Calvert ini adalah bule paling baik, ramah, dan sopan yang pernah aku kenal. Balik ke awal, kenapa aku rindu dengan *sebut saja* mas Drew? 

Karena aku rindu. Aku rindu berbincang-bincang di meja makan dengan mas Drew menggunakan bahasa Indonesia yang sangat formal. Aku rindu belajar tenses dengan mas Drew. Aku rindu jalan-jalan dengan mas Drew. Aku rindu saat mas Drew belajar menyebutkan bagian-bagian tubuh dalam bahasa Indonesia, betis dibilang petis, punggung dibilang buntung, gigi dibilang kiki. Aku rindu curhat dengan mas Drew, aku rindu tatapan matanya saat aku menceritakan semuanya..saat aku berkata bahwa aku tersakiti, aku rindu ekspresi wajahnya..dan berkata dengan penuh ketulusan tanpa sedikitpun meremehkan "Saya tahu bagaimana itu rasanya, seandainya saya kenal laki-laki itu, saya akan pergi ke rumahnya dan bertanya kenapa dia melakukan itu". Aku rindu.

Jangan mikir jorok ya, ini bukan ungkapan hati seseorang yang sedang jatuh cinta. Ini hanya ungkapan kerinduan akan kehangatan dan kesimpatikan yang melekat dalam diri suatu sosok yang telah lama pergi namun selamanya terkenang dan tersimpan di hati.



0 comments:

Post a Comment