Surat Elektronik untuk Tuhan dan Para kepala Sekolah MIN, MTS, MAN

, , 6 comments
Jalan Bandung saat pagi hari
Gara-gara tadi pagi pas jogging hampir keserempet motor, kali ini aku mencoba menguak lebih dalam, dan memuntahkan segala muntahan yang akan termuntahkan ke dalam sebaskom kata-kata selandep bodheng. Intinya, aku ingin menyampaikan kekecewaan dan kekesalanku, bahkan mungkin kekecewaan dan kekesalan semua orang yang tinggal di daerah jalan Bandung; semua orang yang berkantor di daerah jalan Bandung; atau semua orang yang harus melewati jalan Bandung untuk menuju suatu tempat, khususnya pada pukul 7 pagi dan pukul 1 siang. 


Kenapa harus kesal? Kenapa harus kecewa? Karena aku jomblo lapuk Karena pada pukul 7 pagi dan 1 siang kedua ruas jalan Bandung  sudah sangat dipastikan macet parah -separah konser om Palapah yang dibubarkan paksah oleh MUIah- karena ulah para orang tua murid dari siswa siswi MIN (Madrasah Ibtida'iyah Negeri), MTSN (Madrasah Tsanawiyah Negeri), dan MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Malang. Loh loh? Kenapa? Apakah para orang tua tersebut berunjuk rasa menuntut pak Roy Suryo karena merasa difitnah akan foto-foto syur dewi Persik? Big nooooo absolutely! 

Cuma nemu foto ini di google. Tepat sebelum masjid ini, terdapat bangunan MAN, MTSN, dan MIN
Sudah menjadi tradisi semenjak aku TK dulu -sebelum gigiku rompal tentunya-, notabene anak-anak yang bersekolah baik di MIN, MTSN, dan MAN adalah anak orang kaya. Seiring dengan berkembangnya para penganut Hedonisme di muka bumi ini, sepertinya timbul rasa pamer harta duniawi antar orang tua murid sekolah-sekolah tersebut juga sepertinya. Tidak heran, setiap jam-jam tertentu tersebut jalan Bandung berubah menjadi layaknya showroom mobil tercucok se-kota Malang. Mulai Corolla 90'an sampai Alphard terbaru semuanya ada dengan kondisi bagus, minat? hubungi 911. Saking bangganya mereka dengan keduniawian mereka, saking sibuknya mereka memamerkan mobil mereka di depan ibu wali murid yang lain yang cuma ngonthel nganterin anaknya sekolah, mereka sampai lupa kalau jalan Bandung adalah JALAN UMUM yang berarti jalan untuk semua golongan masyarakat, jalan sejuta umat. Sengaja atau tidak, sadar atau tidak, idiot atau bodoh,nggak lulus ujian sim A atau nyogok, tapi satu yang pastinya mereka memarkir mobil di tengah jalan, sekali lagi, DI TENGAH JALAN!. Iya kalo cuma satu atau dua orang pasti masih bisa dikompromi, paling juga cuma diteriakin "Cok" sama beberapa supir angkot, tapi ini hampir semua! Gila nggak? Nggak, karena kalo gila mereka gak mungkin bisa nyetir mobil dan nganter anak mereka sekolah. Dan, yang lebih membuat kesal lagi, most of them ya, satu mobil cuma diisi 2 orang, padahal mobilnya APV. Apakah sekarang pemerintah mengharuskan mobil untuk ber-pil KB juga *2 anak cukup cin!*?. Para wali murid yang nganterin pake sepeda motorpun nggak mau kalah, saking kepinginnya eksis, mereka lewat trotoar biar keliatan eksklusif. Itulah kenapa aku tadi di awal bilang hampir keserempet motor :O fyi aja, bapak pengendara motor yang hampir nyerempet aku tadi malah nglaksonin aku dari belakang nyuruh aku minggir. MINGGIR KEMANA LAGI NDENG? INI UDAH DI TROTOAR! Ciok banget nggak ceritaku?

Sebenernya masih banyak banget muntahan yang belum aku muntahin, tapi nggak aku muntahin lagi karena takut dikira aku mengidap Bullimia :|. Saran aja ya buat pemkot Malang dan para Kepala Sekolah tersebut diatas, sebaiknya segera mencari solusi untuk masalah yang ada. Bukan mencari aja tapi juga mengkaji dan menerapkan solusi tersebut as soon as possible. Karena baik secara langsung atau tidak, anda-anda adalah orang-orang yang harus bertanggung jawab dalam perampasan hak pengguna jalan dan trotoar di jalan Bandung beberapa tahun ini dan beberapa tahun kedepan. Ada beberapa cara mudah kok sebenernya, seperti : 
1. Para kepala sekolah menyediakan bis sekolah atau jasa antar jemput sehingga para orang tua murid tidak perlu repot-repot membawa mobil hanya untuk mengantarkan 1 anak saja
2. Pemkot mengadakan sosialisasi dan memberlakukan sanksi keras bagi pengendara motor dan atau mobil pribadi yang memarkir kendaraannya di jalan-jalan yang berpotensi macet
3. Pemkot memberlakukan 4 in 1 di jalan-jalan yang berpotensi macet
4. MIN, MTSN, MAN dan sekolah-sekolah lain yang mungkin memiliki para wali murid bertabiat seperti yang saya deskripsikan diatas segera membuat lahan parkir seluas-luasnya untuk menampung mobil para wali murid yang mengantar dan menjemput anak-anaknya.

So damn easy kan? :)

6 comments:

  1. pukpuk buat sasmi. applause buat siapapun yg hampir nyerempet sasmi.. Hidup Roy Suryo!!!

    ReplyDelete
  2. blogspot nggak onok tombol remove comment.e yo?

    ReplyDelete
  3. blogspot ga ada tombol like-nya kah? setuju banget deh ama postinganmu ini

    ReplyDelete
  4. Nah ini, ada program yg lagi happening di Jakarta, yaitu komunitas @nebengers. Aku kemaren udah usul kalo direalisasikan di Malang juga.

    Terus aku disuruh ngasih jalur macet di Malang dan sampe sekarang belum tak bales :))

    Yokpo nek awakdewe bersinergi untuk membuat sesuatu yg lebih baik dan dimulai dari nol? #ikiseriusbeh

    ReplyDelete
  5. mbak fatimah : makasiiih :))
    mas ulwan : good idea sih mas, tapi yo perlu dipikirno pisan keselamatan para nebengers dan sopo sing bakal tanggung jawab :O lek rute sih losss iso diatur

    ReplyDelete
  6. Anonymous10/3/14 19:44

    I think this road wide enough but in fact this road will become stuck when end of school time.

    ReplyDelete